Bab 89
Aku segera menyeka air mataku, lalu berjalan ke pintu dan melihat keluar melalui lubang intip.
Ternyata yang berdiri di luar sana adalah Theo. Dia datang untuk mengembalikan sesuatu, jadi aku membukakan pintu.
Theo menatap mataku yang merah dan bertanya.
"Kamu kenapa? Kok matamu bengkak?"
Aku menutup mataku dengan tanganku dan menjawab dengan santai.
"Aku kebanyakan tidur, makanya mataku bengkak."
Theo terkekeh dan mengikutiku masuk ke dalam rumah.
"Kamu pikir aku bodoh? Kalau mau cari alasan, carilah alasan yang lebih masuk akal."
Aku balas memutar bola mataku padanya dan menyahut dengan dingin.
"Kenapa juga kamu meladeni dengan serius sekali di saat kamu tahu aku hanya membuat alasan?"
Aku membuka kulkas sambil mencari apa pun yang bisa meredakan mataku yang bengkak dan tampak memalukan ini.
Theo meletakkan satu tangannya di atas kulkas sambil menopang kepalanya dan menatapku dengan sorot jahil.
"Coba kutebak kenapa gadis cantik satu ini menangis. Aha, pasti karena seorang pria."
Aku

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link