Bab 97
Theo benar. Kehamilan ternyata jauh lebih sulit dari yang kukira. Rasa mual di pagi hariku begitu parah sampai-sampai aku memuntahkan hampir semua yang kumakan. Selera makanku juga menjadi makin rewel. Makanan yang dulu kusukai sekarang tidak kusukai dan makanan yang dulu tidak kusukai tetap tidak kusukai. Theo mendedikasikan diri sebagai koki di rumah, dia menghabiskan setiap hari di dekat kompor demi membuatkan semangkuk makanan yang bisa kumakan.
Pada akhir kehamilan, dadaku mulai terasa sesak karena bayiku menekan organ-organ tubuhku. Kepalaku mulai terasa sakit dan aku kesulitan tidur. Theo dan Sarah berusaha keras untuk merawatku, tetapi dokter mengatakan kondisiku masih belum optimal.
Ketika berbaring di ranjang bersalin, aku jadi merasa agak khawatir. Sebelum memasuki ruang operasi, aku memegang tangan Sarah dan berkata, "Kalau sampai kenapa-kenapa, kamu harus menyelamatkan anakku. Aku telah menabung banyak uang untuknya, dia nggak akan pernah hidup berkekurangan. Kata sandinya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link