Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 23 Pernah Menghalangi Tembakan

Aku berdiri di tempat, melihat Varrel dengan cemas menggendong Yovie ke dalam kamar. Aku terbengong melihat pisau buah berdarah di tanganku memandangi pisau buah berdarah di tanganku. Sesaat tadi, aku benar-benar ingin menusukkan pisau itu ke jantung Varrel. Varrel tidak menghindar. Jika bukan karena dihalangi oleh Yovie, pisau ini sudah menancap di dada Varrel. Akhirnya emosi menguasai diriku. Aku terlalu impulsif. Ada dokter keluarga yang selalu sedia di kediaman besar. Sesaat kemudian, Kelvin membawanya kemari. Setelah membawa dokter ke kamar, Kelvin menatapku dan tampak ingin bicara. Aku tahu apa yang ingin Kelvin katakan, tetapi tidak berniat mengungkitnya. Aku berkata dengan nada datar, "Dia nggak akan mati. "Aku memang impulsif, tetapi tidak berniat membunuh Varrel. Jadi, tentu saja aku tidak menggunakan tenaga penuh. Paling-paling hanya terluka sedikit dan berdarah saja. Benar saja, tak lama kemudian, dokter keluar dan memberitahukan bahwa Yovie baik-baik saja. Lukanya akan sem

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.