Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 13

Fania sontak panik melihat sikap Randi. Tapi dia berusaha tenang dan berkata, "Randi, kenapa kamu datang malam-malam begini? Aku nggak marah kok atas sikapmu hari ini. Aku tahu kamu begitu karena adikku ... ah!" Tapi sebelum dia lanjut bicara, Randi malah menamparnya sampai jatuh ke lantai. Fania memegangi pipinya yang bengkak sambil menatap Randi dengan tatapan tidak percaya. Kemudian kedua matanya sudah tampak berkaca-kaca, membuatnya tidak bisa melihat jelas raut wajah pria itu. "Randi, kenapa menamparku?" Suaranya terdengar gemetar, dia merasa ini semua tidak adil. Biasanya dia akan selalu berhasil begitu pura-pura tersakiti, tapi sekarang itu semua tidak berhasil. Dia malah membuat Randi makin marah. Randi mencengkeram erat leher Fania, kedua matanya penuh amarah. "Sudah begini masih saja mau mengelak?" Cengkeraman Randi membuat Fania makin tercekik sampai matanya berkunang-kunang. Dia pun otomatis mencakari tangan pria itu. Mulutnya terbuka lebar berusaha menarik napas, tapi gaga

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.