Bab 20
Alika hanya diam, keheningan menyelimuti mereka berdua.
Randi menatapnya, berharap penjelasannya bisa meluluhkan Alika.
"Buat apa kamu begini lagi, Randi?" Alika menggelengkan kepala, lalu menolak secara terang-terangan, "Kamu tahu penyesalan itu nggak ada gunanya."
"Kalaupun ada gunanya, hal yang paling kusesali tetaplah terlahir di Keluarga Rusman, dan harus menikah denganmu lima tahun lalu."
Alika tidak mau terlibat lagi dengannya. "Aku sudah mati saat digantung di tepi tebing waktu itu, Randi. Anggap saja aku sudah mati, oke?"
Alika hendak berbalik pergi, tapi Randi malah meraih pergelangan tangannya.
"Jangan, Alika. Aku memang salah, aku menyesal. Bukankah kamu dulu ingin menikah denganku? Ayo pulang, kita bisa mengurus buku nikah kita, hm?"
Alika makin muak mendengarkan ucapan pria itu.
Saat dia tidak bisa melepaskan diri dari Randi, tiba-tiba saja ada tangan lain yang membantu pergelangan tangannya agar terlepas dari genggaman pria itu.
Alika menatap ke arah pemilik tangan itu,

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link