Bab 120
Saat Irvan keluar dari lift, dia melihat seseorang meringkuk di tepi jalan parkiran bawah tanah, seolah pingsan.
Dia bergegas mendekat, "Kamu nggak apa-apa?"
Begitu mendekat, dia kaget karena itu Sally.
"Nyonya?"
Begitu kalimatnya berlabuh, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di samping dan Adrian turun.
Alis Adrian sedikit terangkat. Wajah tampannya terlihat misterius, bibirnya melengkung dan buru-buru mengangkat Sally ke dalam pelukannya.
"Sally?"
Kening Sally penuh keringat. Setiap kali haid, dia selalu sakit sampai pingsan. Kali ini, wajahnya benar-benar pucat, darah terakhir seakan hilang dari pipinya. Samar-samar dia melihat Irvan juga ada di situ, dia mengerahkan sisa tenaga untuk berkata, "Stella ... ada yang bawa pergi ... kasih aku ibuprofen."
Rasa sakit membuatnya tidak sanggup bicara panjang. Obat itu biasanya selalu tersedia. Tapi karena belakangan terlalu banyak masalah, dia sampai lupa menghitung tanggal menstruasi.
Dulu, hampir setiap hari dia makan dua butir. Tapi obat tet

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link