Bab 97
Setelah melewati gunung di depan, pemandangan yang terlihat makin banyak, dan hati seseorang bisa saja berubah.
Dia menyandarkan tubuh ke belakang, jari-jarinya mencengkeram amplop di dalam celana jas, tetapi tetap tak berani mengeluarkannya.
Sampai akhirnya suara klakson mobil di belakang terdengar secara beruntun, barulah dia melajukan mobilnya lagi.
Begitu kembali ke Kompleks Wanura, dia sama sekali tidak ingin turun, hanya duduk diam di dalam mobil.
Satu jam kemudian, dia baru mengeluarkan surat itu.
Namun, surat itu tidak dibacanya, dengan marah dirinya segera merobek amplopnya jadi dua bagian, lalu dengan kesal melemparkannya keluar dari jendela mobil.
Kertas itu berhamburan di luar, seperti rahasia hati seseorang yang tercerai-berai.
Setengah jam berlalu lagi, dia turun dari mobil, jongkok dan memunguti potongan-potongan kertas itu.
Suara langkah kaki terdengar dari belakang, tanpa menoleh pun dia tahu itu Sally.
Sally sedang menelepon seseorang, karena Albert sedang jongkok, di

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link