Bab 18 Selamat Tinggal, Joshua
"Apa yang kamu katakan?" Bibir Lana terus bergetar. Dia membelalakkan mata, menatap Joshua dengan tidak percaya, seperti ingin memastikan apakah orang ini benar-benar Joshua yang dia kenal atau bukan. Lana tidak percaya Joshua akan mengatakan hal seperti itu.
"Lana, apa kamu belum belajar dari kesalahanmu? Sudah berapa kali ini terjadi? Setiap kali kamu melawan, kamu hanya akan mendapatkan akhir yang lebih tragis. Sekarang kamu belum cukup kuat, bagaimana kamu akan melawan pamanmu? Jangan membicarakan pamanmu, sekarang kamu bahkan nggak bisa melawan siapa pun. Kalau nggak, bagaimana bisa dirimu sendiri sampai berada dalam kondisi seburuk ini?" Mata Joshua dipenuhi dengan amarah. Dia hanya mengira telepon malam itu karena Lana merindukannya, jadi ingin mengganggunya. Namun, dia tidak menyangka Lana sudah dirawat di rumah sakit beberapa kali, bahkan diserang oleh Paul.
Setelah memikirkan ini, tatapan Joshua menjadi sangat muram, seperti dunia kegelapan yang pekat.
Namun, Lana tidak melih

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link