Bab 38 Siap Dipanggil Kapan Saja
Suvian menyebutkan alamat apartemennya, aku langsung menyalakan navigasi.
Sepanjang jalan, selain suara navigasi, kami berdua sama sekali tidak berbicara.
Kejadian tadi benar-benar terlalu memalukan, aku juga tidak tahu harus bagaimana membuka pembicaraan.
Sampai di bawah apartemennya, Suvian tidak langsung turun, malah menatapku.
"Joselin, sebenarnya ada apa antara kamu dan Sedrick?"
"Aku selama ini di luar negeri, hanya tahu kalian sudah menikah."
Aku menatapnya, tidak tahu harus bagaimana menjawab.
Apa yang bisa kukatakan? Bahwa selama tiga tahun ini Sedrick membawa satu demi satu wanita pulang?
Bahwa kankerku kambuh lagi, dan aku tidak tahu kapan akan mati?
Akhirnya aku memilih menggeleng. "Senior, sudahlah, toh aku akan bercerai, nggak usah dibicarakan lagi."
Memang itu yang kupikirkan, perceraian sudah pasti, waktuku berharga, tidak ingin membuangnya untuk Sedrick.
Suvian menatapku cukup lama, baru kemudian mengeluarkan ponselnya.
"Baik, tambah teman dulu, kirimkan nomormu padaku

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link