Bab 84 Mengaku
Para karyawan di belakangku terdiam dan menatapku dengan tidak percaya.
Kalau dia memang punya wewenang, mereka pun harus pergi.
Aku melangkah maju, melihat dokumen di tangannya dan mencibir, "JJQQ kamu anggap sebagai tanda tangan?"
"Saat itu Sedrick nggak sadarkan diri, siapa tahu bagaimana kalian bisa dapat tanda tangannya? Ada pengacara yang hadir nggak? Masa staf medis bisa jadi saksi?"
"Sedrick sendiri bilang nggak ada kuasa, beraninya kalian memalsukannya?"
Sedrick bilang dia tidak ingat, jadi kuanggap dia tidak tahu.
Pria itu memang dalam kondisi tidak sadar, jadi tanda tangannya pun tidak sah dalam situasi seperti ini.
Aku tahu ini, begitu pula Isdiano.
Dia menatapku dengan kesal. "Sedrick sendiri yang tanda tangan, aku mana berani melanggar hukum?"
"Karena kamu bilang dia sudah bangun, aku akan menemuinya. Ayo pergi!"
Dia cukup pandai mencari jalan keluar untuk diri sendiri dan benar-benar pergi bersama anak buahnya.
Hasan ingin menabrakku saat lewat, tetapi Yessi mendorongnya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link