Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 7

Ketekunan Hanna akhirnya membuat Stanley menerimanya. "Ini rumah yang aku desain, rumah kita. Aku akan pindah dan nggak tinggal bersama paman lagi. Rumah ini hanya milik kita berdua." Kata "kita berdua" diucapkan dengan sangat tegas, menegaskan perasaan mendalamnya terhadap gadis yang dicintainya. Cahaya lampu malam yang lembut menyinari sisi wajahnya, mata pria tampan itu kini penuh dengan kekaguman dan rasa cinta yang tak terbendung. Malam itu mereka menyerahkan diri satu sama lain. Tubuh mereka saling terjerat, jiwa mereka terus bertumbukan, menyatu dalam keintiman Hanna berbaring terlentang, menunjuk ke desain gambarnya. "Aku ingin ada kolam renang, sehingga saat cuacanya panas, aku bisa menggenggam tanganmu di dalamnya. Aku ingin menarikmu berenang, berendam, berjemur di bawah sinar matahari, lalu diam-diam menciummu." Beberapa kata itu membangkitkan keinginan yang baru saja mereda pada remaja itu, keduanya tersipu hingga wajah mereka memerah. Telinga Stanley panas, dia lari ke meja seperti menghindar, untuk mengubah gambar desainnya. Stanley benar-benar membangun kolam itu untuk Hanna, di sampingnya ada ayunan, tempat dia bisa bermain dengan kucing, minum-minum, dan berjemur. Namun, sudah lama Hanna tidak menggenggam tangannya di kolam itu, apalagi berdekatan secara intim. Sampai saat ini, dia hampir lupa alasan awal membangun kolam renang tersebut. Dia berbaring di ranjang selama dua hari. Dalam keadaan setengah linglung. Setiap hari Stanley membawakan makanannya, dia hanya mencicipi sedikit lalu mengabaikannya. Keduanya diam, seolah kembali ke masa pertama kali bertemu. Namun, mereka tidak bisa terus bersikap kaku seperti ini. Hanna bangkit berdiri, dia tidak bisa membiarkan keadaan berkembang seperti ini. Dua orang yang saling mencintai tidak seharusnya berada dalam kondisi seperti sekarang. Urusan Sheila harus segera diselesaikan. Setelah Stanley ke kantor, Hanna ikut menyusul dengan pakaian seadanya. Sebenarnya Stanley biasanya melarangnya datang ke kantor. Menurutnya, keberadaan wanita yang dicintainya di dekatnya bisa mengalihkan perhatian dan membuat pekerjaannya terganggu. Namun, urusan mereka saat ini sangat penting, dia terpaksa datang. Mendengar permintaan Hanna, sopir ragu-ragu namun tetap mengantarnya ke depan gedung perusahaan. "Apakah Ibu sudah ada janji dengan Pak Stanley?" Resepsionis bertanya sambil tersenyum manis. "Nggak perlu buat janji, aku istrinya Pak Stanley, Hanna Soewita." Hanna melambaikan tangan dan hendak masuk, tapi dihentikan oleh resepsionis. "Eh, Nyonya Sentana 'kan kemarin baru saja datang, seorang wanita dari Keluarga Chandra." Kalimat itu terasa konyol seperti lelucon. Keluarga Chandra ... Sheila Chandra, dia istri Stanley? Kepala Hanna berdenyut kencang. Dia mengeluarkan ponsel dan membuka layar percakapan Stanley, tapi dia justru melihat Stanley dan sahabatnya, Jerry Mahesa, berjalan sambil bercanda dari sudut jalan. Jerry menyalakan rokok, lalu dipadamkan oleh Stanley. "Sore ini Sheila akan magang di kantor, jangan sampai dia menghirup asap rokok." "Wah, sampai nggak boleh menghirup asap rokok. Istrimu juga ada asma, tapi di rumah kamu tetap merokok dengan semangat, 'kan?" Wajah Stanley dipenuhi kelembutan, dia menggeleng sambil tersenyum. "Mereka berbeda." Penyakit asma Hanna tidak akan sembuh hanya karena dia berhenti merokok, dia tidak perlu berhenti. Namun, tubuh Sheila lemah dan dia akan batuk jika menghirup asap. Jadi selama beberapa hari ini dia menahan diri untuk tidak merokok. "Kenapa berbeda?" Hanna berdiri kaku seperti tersambar petir, dadanya dipenuhi rasa sesak. Dia menderita asma herediter yang parah, sedikit saja emosi atau rangsangan eksternal bisa memicu serangan. Selama lebih dari dua puluh tahun, dia telah mencoba banyak dokter, tak seorang pun berhasil. Karena tekanan pekerjaan, setiap hari Stanley merokok di ruang merokok vila. Setelah mandi, barulah dia menemui Hanna. Dia bahkan meminta para pembantu menyiapkan masakan tanpa menimbulkan banyak asap.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.