Bab 71
Asalkan Seno aman, bahagia, dan damai, itu sudah cukup bagi Gracia.
"Seno, kamu buat aku takut sekali. Aku sempat kira kamu akan mempermalukan diri sendiri. Aku hampir mau naik ke panggung untuk mengembalikan lukisan itu," ujar Gracia dengan wajah masih diliputi ekspresi tegang.
Seno tersenyum kecil.
"Selama ada aku, kamu nggak perlu khawatir."
Mendengar itu, Gracia mengangguk manis, merasakan rasa aman yang begitu dalam. Tatapannya pada Seno penuh cinta, tetapi juga ada sedikit rasa bersalah.
"Seno, maaf ya. Aku kurang percaya padamu. Mulai sekarang aku pasti ... "
"Nggak perlu menyalahkan diri sendiri. Kalau orang lain, mungkin sudah lari dari tadi." Seno menjawab santai sambil tersenyum, tidak mempermasalahkannya.
Jamuan malam pun berakhir tanpa kejadian tidak diinginkan.
Namun, saat acara bubar, banyak orang ingin berkenalan dengan Seno.
Bagaimana tidak, bisa mendapat dukungan sebesar itu dari Yovita, Seno jelas bukan orang biasa.
Namun, Seno menolak semuanya. Dia tidak membawa kar

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link