Bab 30
Eric menoleh sedikit, wajah tampannya datar dan berkata, "Aku hanya nggak mau dimarahi Nenek."
Ucapan itu langsung membuat kata-kata Sania tersangkut di tenggorokannya.
Dia menunduk, bulu mata panjang menutupi ekspresi di matanya.
Sebenarnya dia memang tidak berpikir banyak.
Begitu pintu rumah dibuka, pengurus rumah melihat adegan itu dan langsung bertanya kaget, "Apa yang terjadi dengan Bu Sania?"
"Nggak apa-apa, Paman Edi, hanya pergelangan kaki sedikit sakit," jawab Sania.
Di ruang tamu, Risa dan Hanna menoleh begitu mendengar suara.
Sebelum mereka bicara, Eric berkata, "Aku bawa dia ke atas dulu."
Lalu dia langsung menggendong Sania ke atas.
Di kamar, setelah menurunkan Sania di sofa, Eric bertanya, "Obat gosoknya di mana?"
"Di kotak obat, dalam laci."
Eric mengambil obat gosok, lalu duduk di samping Sania.
Sebelum dia bicara, Sania sudah berkata, "Aku sendiri saja."
Eric ragu sejenak, tapi akhirnya menyerahkan obat itu padanya.
Dia mengamati Sania yang menunduk mengoles obat, mata

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link