Bab 53
Setelah berkata demikian, Sania langsung pergi.
Setelah kembali ke sofa, Sania mengembalikan topi kepada Calvin, lalu melanjutkan bermain bersama mereka.
Nana mengusulkan untuk pergi menari di lantai dansa.
Jadi, Nana langsung menarik Sania dan Sandy pergi.
Di wajah Sania tidak ada ekspresi aneh sama sekali.
Namun, sebenarnya hatinya tidak setenang yang dia tunjukkan.
...
Rania kembali ke sofa sambil menangis.
Di satu sisi wajahnya ada bekas jari, sementara dahinya juga bengkak. Penampilannya terlihat sangat berantakan.
"Rania, kamu .... Ada apa denganmu?" Ketika melihat Rania yang seperti ini, Riska langsung membelalakkan mata, lalu bertanya dengan wajah terkejut dan kasihan.
"Huhu, Kak, ini gara-gara Sania! Dia memukulku!" Rania menangis dengan sangat menyedihkan sambil mengadu.
Ketika mendengar ini, semua orang yang hadir menunjukkan ekspresi terkejut.
"Kenapa dia memukulmu?" tanya Kevin padanya.
Rania terisak. Setelah berpikir sejenak, dia berkata. "Aku ... aku hanya mengingatkanny

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link