Bab 54
Eric menunjukkan wajah muram, lalu langsung menarik Sania keluar tanpa banyak bicara.
Sania segera mulai meronta, "Hei! Eric! Eric! Apa yang kamu lakukan?"
Karena tidak bisa melawan, Sania hanya bisa menoleh untuk meminta tolong pada Nana, "Nana! Nana! Cepat bantu aku!"
Siapa sangka, Nana malah melambaikan tangan padanya dengan wajah penuh senyuman. "Sampai jumpa!"
Sania tertegun.
Ketika melihat Sania ditarik pergi oleh Eric, Sandy mencolek Nana dengan sikunya. "Apa kamu nggak khawatir?"
Nana mengangkat bahu sambil membalas, "Apa yang perlu dikhawatirkan? Eric nggak mungkin memukul Sania, 'kan?"
Sandy cemberut. "Menurutku Pak Eric tadi cukup marah."
Nana tersenyum dengan senyum yang makin cerah. "Kalau dia marah, itu berarti dia cemburu. Kalau dia cemburu, itu berarti dia peduli."
Sandy memikirkannya, merasa hal ini sangat masuk akal.
Riska yang duduk di sofa melihat Eric menarik Sania pergi begitu saja. Pria itu bahkan sama sekali tidak memedulikan dirinya yang masih ada di sini. Waja

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link