Bab 76
"Hanna." Risa itu menatap Hanna sambil sedikit mengerutkan keningnya.
Mendengar perkataan Hanna, raut wajah Sania pun langsung berubah muram.
Dengan ekspresi serius dan tegas, dia menatap Hanna, lalu berkata, "Ibu, ini sudah abad ke-21! Kenapa pola pikir Ibu masih seperti zaman dulu?"
"Nggak ada pekerjaan yang lebih tinggi atau lebih rendah derajatnya! Aktor pun bekerja keras, mengandalkan usaha dan kemampuan sendiri untuk meraih apresiasi penonton!"
"Ibu boleh nggak menyukai profesi ini, tapi tolong jangan menghina atau merendahkan pekerjaan ini."
Di akhir perkataannya, suara Sania terdengar sinis.
Dia sudah benar-benar muak dengan sikap congkak Hanna yang selalu merasa di atas.
Dulu, Hanna sama seperti sekarang, meremehkan pekerjaannya sebagai dubbing. Dia bilang profesi itu tidak pantas, menyuruhnya berhenti kerja dan fokus jadi ibu rumah tangga yang baik yang mengurus suami dan mertua.
"Kamu!" Mendengar perkataan Sania, ekspresi Hanna langsung berubah. Dia memelototi Sania dan memb

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link