Bab 77
Tepat setelah Sania masuk ke dalam kamarnya, ponselnya berdering.
Jantungnya berdebar kencang begitu melihat nama [Produser Harvey] terpampang di layar.
Setelah mengambil napas panjang, dia mengangkat teleponnya. "Halo, Produser Harvey."
"Sarniya! Besok kamu bisa langsung mulai syuting dubbing di studio," ujar Harvey tanpa basa-basi.
Sorot mata Sania sedikit berbinar. "Eh? Maksud Anda ... peran Arine Feran sudah pasti jadi milikku?"
"Tentu saja!" ujar Harvey dengan tegas. "Semua ini diatur cuma supaya orang-orang tertentu dan para penggemar mereka bisa menerima hasilnya dengan lapang dada."
Dari nada bicara Harvey, Sania bisa menangkap ketidakpuasannya terhadap Yovita.
Sania hanya tersenyum, tidak bertanya lebih lanjut, dan langsung mengangguk. "Oke."
"Bagus! Kalau begitu, sampai jumpa besok!"
Setelah menutup telepon, Sania membuka Twitter di ponselnya.
Begitu dia memuat ulang halamannya, pandangannya langsung tertuju pada satu postingan yang sedang trending.
Itu adalah trailer terbaru

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link