Bab 18
Sebutan mantan suami yang terlontar dari mulut Tomy membuat hati Tama seperti teritis pisau tajam. Dia langsung teringat saat melihat surat cerai sebelumnya.
Tama marah dan tidak terima, suasana hatinya terasa campur aduk.
Dia tidak bisa berpikir jernih lagi. Dirinya dikuasai perasaan cemburu buta. Dia pun menarik pistol yang ada di dekatnya, lalu mengarahkannya pada Tomy. Saat jarinya hendak menarik pelatuk, seorang wanita tiba-tiba bergegas menghalangi. Wanita itu lantas berdiri di antara mereka berdua.
Jari Tama gemetar, wajahnya menampilkan ekspresi tidak percaya.
"Kamu malah mau melindunginya? Nabila, jangan lupa, kamu itu masih istriku selama aku belum menandatangani surat cerai itu secara sadar, paham?"
Di akhir kalimatnya, kedua mata Tama sudah merah dan berkaca-kaca. Otot-otot lengannya mengeras, berusaha menahan sakit hati.
Dia memang sudah lama tahu kalau Nabila pasti tidak lagi mencintainya. Tapi saat melihat sendiri wanita itu melindungi pria lain, Tama tetaplah sakit hati

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link