Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 10 Orang dan Hatinya Kotor

"Kamu sedang menghindariku?" Tidak ada orang lain di dalam koridor, jadi Mark berkata dengan lugas. Angel berkata dengan datar, "Kita sudah sepakat untuk nggak berhubungan di rumah sakit, jadi aku sudah terbiasa dengan hal ini." Mark tidak mendengar sarkasme apa pun dalam nada bicara Angel, dia berkata, "Kamu juga nggak pernah menemuiku secara pribadi." Angel bertanya, "Apakah ada yang mau kamu bicarakan denganku?" Pria itu tertegun sejenak, bahkan bisa merasakan perasaan tidak nyaman di dalam hatinya dengan jelas. Tanpa menunggu pria itu bicara, Angel langsung berkata, "Karena kita sudah bertemu di sini, aku sekalian mau kasih tahu satu hal padamu. Lain kali kita jadi rekan kerja saja." Mark berkata, "Bukankah kita adalah rekan kerja sekarang?" Angel berkata, "Maksudku hanya rekan kerja." Pria itu terdiam. Angel menatap pria yang berjarak begitu dekat dengannya. Mark masih memiliki aura yang dingin seperti dulu, wajahnya juga tampan. Tapi hal-hal yang sebelum ini sangat menarik perhatian Angel, tidak hanya terlihat membosankan, tapi bahkan juga memancarkan bau aneh yang hanya bisa dicium olehnya. Hal ini membuatnya ingin segera meninggalkan pria ini. Mark menatap Angel sambil berusaha untuk mencari tanda-tanda ekspresi licik di wajahnya, tapi apa yang dia lihat hanya sebuah tekad yang kuat dan tegas. "Kenapa?" Ucapan ini hampir membuat Angel tertawa. Demi menahan sudut mulutnya yang akan terangkat secara naluriah, Angel terdiam selama beberapa saat sebelum berkata, "Nggak ada alasan khusus." Pria itu terdiam selama beberapa saat. "Apakah kamu yakin?" Angel mengangguk. "Hm." Mark berkata, "Kalau begitu aku akan menghormati keputusanmu." Angel berkata, "Terima kasih. Masih ada satu hal lagi, bolehlah aku minta tolong padamu untuk bawa iPad-ku kemari?" Dulu Angel akan pergi ke rumah Mark sehabis pulang kerja. Lagi pula, dia tidak bisa menghabiskan seluruh waktunya di atas tempat tidur, jadi Angel juga akan menyiapkan informasi untuk menyeleksi kepala perawat yang diberikan oleh Mark. Mark teringat saat Jessica tiba-tiba muncul di rumahnya. Wanita itu langsung menggila saat melihat pakaian dan barang-barang yang ditinggalkan oleh Angel, lalu melempar semua barang yang dia lihat. Tidak masalah jika wanita itu merusak pakaian atau gelas, tapi saat Jessica mengambil iPad Angel dan hendak membantingnya, Mark tanpa sadar berteriak dan merebut iPad itu. Karena dia mengetahui isi iPad itu dengan baik. Karena hal ini Jessica kehilangan akal sehatnya, lalu mengambil pisau buah untuk bunuh diri. Mark terus bersama dengan Jessica selama beberapa waktu dan merasa bersalah terhadap Angel. Tapi dia tidak tahu bagaimana harus mengatakannya, jadi Mark tetap diam agar Angel yang bisa berbicara terlebih dahulu. Hanya saja saat Angel benar-benar meminta untuk putus, Mark menyadari jika hatinya tidak merasa lega, malah merasa kesal. Mark berkata dengan ekspresinya yang terlihat dingin, "Baiklah." Angel berkata, "Kalau kamu nggak bisa bawa ke rumah sakit, kamu bisa taruh di tempat yang nyaman bagimu. Kamu bisa kasih tahu aku alamatnya dan aku akan pergi ke sana." Mark berkata, "Hm." Angel tersenyum tipis. "Kalau begitu aku nggak akan ganggu waktumu lagi, selamat tinggal." Dia membalikkan badannya dengan cepat. Saat melihat kepergian Angel, Mark sangat ingin bertanya kenapa dia ingin putus. Mark mengetahui jika Angel sudah menyukainya sejak lama sampai bisa tersipu kalau sedang bersamanya. Angel juga akan mematikan lampu kalau tidur bersamanya dan malu mandi bersamanya. Selain itu, wanita itu juga akan tetap memasak sup untuknya meskipun merasa sangat lelah setelah pulang kerja setiap harinya. Kenapa wanita itu tiba-tiba ingin putus tapi tidak memberi alasan apa pun padanya? Angel tidak mungkin mengetahui jika Jessica menemuinya, kalau tidak dia pasti sudah menangis dan membuat keributan. Bagaimana mungkin dia bisa memutuskan hubungan dengannya sambil tersenyum dengan tenang? Kalau bukan karenanya, maka pasti karena .... Elbert. Saat Elbert pertama kali menatap Angel di tengah rapat, Angel terlihat malu-malu menatapnya. Dia tidak hanya menghindari tatapan pria itu, tapi wajahnya juga memerah. Elbert terlihat sangat ramah. Mark mengetahui jika pria itu sangat sulit untuk didekati, tapi terlihat jelas jika Elbert memperlakukan Angel dengan ramah. Apalagi saat Elbert menyerang pasien pria itu. Demi membantu Angel, Elbert bahkan juga menjual nama Cherry. Pada akhirnya situasi ini baru mereda setelah semua orang meminta maaf dan menerima hukuman mereka. Jangan-jangan Angel diam-diam sudah berkencan dengan pria itu?

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.