Bab 1122
"Pak Marlon benar. Pamanku akan memberikan pekerjaan yang baik untukku, tapi aku nggak ingin hidup di bawah perlindungan pamanku seumur hidupku. Aku ingin tumbuh sendiri dan keluar untuk berlatih."
Marlon sangat mengagumi sikapnya. "Yah, wawasanmu cukup luas. Apakah rekan itu menggodamu tadi?"
Adsila tertegun sejenak, lalu menjelaskan, "Nggak, dia hanya memintaku membantunya merapikan dokumen. Alatnya rusak."
Marlon jelas tidak memercayai penyangkalannya. "Orang itu cukup baik. Dia lulus dari sekolah ternama dan cukup tampan. Sebenarnya, kamu mungkin bisa mempertimbangkannya. Perusahaan nggak melarang percintaan di kantor!"
Mata Adsila bergetar, alisnya berkerut samar-samar. Dia merasakan penghinaan yang tak terlukiskan, tapi dia tidak marah. Adsila hanya berkata sambil mengangguk, "Baiklah, kalau dia benar-benar tertarik padaku, aku akan memikirkannya. Terima kasih Pak Marlon karena mengkhawatirkan masalah pernikahanku."
Marlon sedikit ragu-ragu. Setelah hening selama dua detik, dia t

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link