Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 2458

Levina menyilangkan lengannya. Dia bersikap seperti seseorang yang tidak bisa didekati. Dengan gayanya yang berlebihan, dia seperti takut orang lain tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang artis. Namun, saat Aylin duduk dengan anggun di hadapannya, Levina harus mengakui bahwa dia sudah kalah. Riasan di wajah Aylin jelas-jelas sangat tipis, bahkan warna lipstiknya juga sangat lembut. Dia mengenakan kostum seperti seorang murid SMP, tetapi dia sama sekali tidak terlihat canggung. "Sepertinya akhir-akhir ini hidupmu lumayan baik, ya," kata Aylin. Tangan Aylin terlipat di atas meja, membuatnya terlihat sangat santai. Dia sudah sangat akrab dengan lokasi perfilman ini, sedangkan Levina barulah orang yang datang memasuki wilayahnya. Levina memutar jam tangan mahal yang baru dia beli di pergelangan tangannya dengan bangga dan berkata, "Kenapa kamu nggak tanya kenapa aku datang hari ini?" Dengan alis terangkat, Aylin menjawab, "Kalau kamu mau bilang, tentu saja kamu akan bilang. Kenapa? Kamu sudah nggak sabar, ya?" Melihat senyuman tenang di wajahnya Aylin, Levina merasa sangat kesal. Dia membenci Aylin yang selalu berpura-pura tenang seperti ini! Levina tidak bisa menahan api amarah dalam hatinya lagi. Dia langsung melepaskan kacamata hitamnya dan melemparkannya di atas meja batu. "Huh, Aylin, nggak usah pura-pura di hadapanku! Memangnya aku nggak tahu sifatmu?" seru Levina. Alis Aylin terangkat. Dia tahu bahwa kakaknya ini paling tidak sabar, jadi dia hanya perlu menunggu sebentar dan kakaknya ini akan menunjukkan sifat aslinya. "Apa yang kamu tahu?" tanya Aylin. "Huh, sekarang, di internet lagi ada keributan besar! Kamu sudah menjadi orang yang paling dibenci dan dikritik oleh semua orang!" seru Levina. Aylin mengangguk dengan pengertian dan berkata, "Aku mengetahui hal ini. Bukan hanya itu, tapi aku juga tahu kalau Kakak membesar-besarkan masalahnya di saat aku difitnah habis-habisan!" Levina merasakan sejenis firasat buruk. Aylin memanggilnya dengan panggilan "Kakak", hal ini tidak bermaksud baik! Levina pun berkata, "Aku hanya meminjam popularitas berita itu untuk meningkatkan ketenaranku sendiri. Awalnya, bukan aku juga yang menjelek-jelekkan dirimu!" Levina bersandar di kurisnya dan berkata, "Lagi pula, kalau bukan kamu yang menyerang orang lain dulu, mana mungkin aku akan memanfaatkan kesempatan ini?" "Adikku yang baik, akhir-akhir ini, kamu sudah menderita, ya! Tapi, popularitasku meningkat pesat!" Aylin berkata, "Tapi, sekarang, bagaimana kamu mau menghadapi kecurigaan orang-orang di internet? Ada beberapa hal yang jelas-jelas merupakan perbuatanmu, tapi kamu malah menyalahkanku." "Meskipun aku tahu kamu sudah sangat hebat dalam hal-hal seperti ini, melihatmu berpura-pura jadi korban dan mengucapkan kata-kata seperti itu, aku tetap merasa muak." Aylin yang sekarang sudah bisa mengucapkan kata-kata seperti ini dengan tenang. Dulu, pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini oleh Levina, dia merasa terkejut dan juga marah. Seperti yang diduga, Melinda dan Peter hanya percaya bahwa putri sulung mereka tidak bersalah. Levina seperti tidak mendengar ucapan Aylin. "Apa katamu? Segalanya sudah terjadi, apa maksudmu aku pura-pura jadi korban?" kata Levina. Aylin mendengus dengan dingin dalam hatinya dan berkata, "Nggak ada orang lain di sini, tapi kamu masih mau pura-pura, ya? Setelah semuanya yang kamu lakukan selama bertahun-tahun, kamu masih belum merasa cukup?" "Selain berpura-pura menjadi orang yang menyedihkan, apa lagi yang bisa kamu lakukan?" "Hanya Peter dan Melinda yang sudah buta, asalkan kamu menangis, mereka langsung percaya padamu." Levina tersenyum dengan bangga dan berkata, "Kamu tahu, nggak, kenapa bisa begitu?" "Karena mereka lebih mencintaiku. Adikku, kamu kira aku nggak tahu apa yang paling kamu pedulikan dalam hatimu?" "Sayangnya, kamu sangat menyedihkan, kamu nggak akan mendapatkan cinta kasih dari siapa pun seumur hidupmu. Kamu cuma bisa bersembunyi selamanya sambil merasa cemburu pada kakakmu ini, deh." Jika Aylin mendengar ucapan Levina sebelum kedatangan Melinda, Aylin masih akan merasa sedih, bekas luka ini tidak akan menghilang dari dirinya selamanya. Bagaimanapun, luka ini disebabkan oleh orang tua kandungnya sendiri. Di luar, dia terlihat baik-baik saja, tetapi dia sebenarnya masih sangat sedih. Dia memerlukan cinta kasih yang sangat besar untuk bisa mengisi lubang ini. Sayangnya, sekarang, dia sudah tidak memerlukan cinta kasih dari orang-orang yang tidak penting ini lagi. Dia juga tidak memerlukan cinta kasih mereka untuk membuktikan bahwa dia layak.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.