Bab 606
Eko tidak mengalah. Dia mendengus dengan wajah cemberut, "Kakinya yang terluka, bukan suaranya! Aku hanya memintanya menyanyikan satu atau dua baris untuk membuktikan kemampuan menyanyinya. Jangan khawatir, dia nggak akan kelelahan!"
Mata Stevi berkedip. "Uh ... tapi ...."
"Oke, kamu nggak perlu berbasa-basi lagi!" Eko tampak nggak sabar. Dia mengabaikan Stevi. Matanya yang dingin melirik ke arah Kalana, lalu menatap Pamela ....
"Bernyanyilah! Siapa di antara kalian yang bernyanyi terlebih dulu?"
Saat ini, Kalana tidak tahu harus berbuat apa. Jadi, dia memaksakan dirinya untuk tersenyum sambil berkata, "Ya, sebenarnya nggak masalah siapa yang bernyanyi lebih dulu! Kak Pamela, menurutmu siapa di antara kita yang bernyanyi lebih dulu?"
Pamela memandang Kalana. Terlihat jelas Kalana tersenyum manis, tetapi matanya yang besar dan polos itu dipenuhi dengan rasa bersalah dan waspada. Dia jelas memperingati Pamela untuk segera keluar dari sini dan tidak mencampuri urusannya. Jika Pamela mengh

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link