Bab 710
Pamela mengedipkan matanya dan berseru, "Aku nggak menyesal!"
Agam tersenyum dengan santai sambil berkata, "Nggak menyesal, ya? Kalau tadi aku nggak di sana, apakah kamu akan menyetujui tawaran itu dan bertemu dengan pria muda itu?"
Pamela minum air sambil berpikir keras, lalu menganggukkan kepalanya dengan wajahnya yang memerah dan menjawab, "Seharusnya iya!"
Tatapan Agam seketika menggelap. "Huh, berani sekali kamu mengakuinya?!"
Pamela menatap Agam dengan sepasang matanya yang jernih, tatapannya sangat tulus.
"Benar, aku ingin bertemu dengan Ferdi Salim, tapi bukan mau kencan buta dengannya. Aku hanya ingin bertemu dengan idola dari masa mudaku, sekaligus meminta tanda tangannya!" kata Pamela.
Dengan ekspresi masam, Agam tidak lagi menanggapi ucapan Pamela. Dia mengangkat kepalanya dan meneguk setengah botol air.
Melihat ekspresi dingin pria ini dari samping, Pamela berpikir, 'Paman cemburu, ya?'
Setelah berpikir sejenak, Pamela mengernyit dan bertanya, "Paman nggak punya idola di m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link