Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 1801 Markas Besar Api Abadi

Organisasi itu telah dipindahkan ke sebuah pulau terpencil di wilayah Samudra Selatan, mereka memilih untuk memisahkan diri dari bagian dunia lainnya. Semangat Cacus telah tertanam di dalam cermin ajaib selama bertahun-tahun. Dia selalu ingin membuat tubuhnya menjadi baru hingga bertahun-tahun lamanya. Dia juga telah menemukan sebuah metode yang canggih untuk membuat bentuk tubuh yang ideal selama kurang lebih tiga puluh tahun lamanya. Dia telah meminta kepada anak buahnya untuk mencari semua jenis material dari pencucian barang-barang langka dengan menggunakan sumber yang berasal dari harta pencucian Api Abadi. Butuh waktu puluhan tahun baginya untuk dapat menciptakan sebuah tubuh yang suci. Jiwa Cacus akan terintegrasi dengan tubuh suci itu setelah tubuhnya berhasil disempurnakan. Dia tidak hanya akan terlahir kembali pada saat itu, tetapi dia juga bisa menggunakan tubuhnya untuk melawan Spartacus kembali. Jadi, dia sangat membutuhkan berbagai bahan yang langka untuk berhasil menyempurnakan tubuh suci itu. Permintaan bahan-bahan itu telah meningkat saat ini hingga mencapai tahap yang paling kritis. Tidak mungkin rasanya jika harus menyiapkan tubuh suci hanya dengan mengandalkan sumber material yang berasal dari Api Abadi. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk membidik keluarga Irons alias keluarga pandai besi yang ada di wilayah Kota Laut Selatan. Api Abadi mengirim sejumlah besar prajurit pada malam itu untuk memusnahkan keluarga mereka. Mereka juga telah merampok seluruh bahan material yang dimiliki oleh keluarga Iron pada saat yang bersamaan. Tidak hanya itu, semua keturunan langsung dari keluarga Irons telah dibawa pergi. Tidak diketahui dari mana Cacus mengetahui bahwa keluarga Irons memiliki darah yang berasal dari Cangkang Black Turtle yang mengalir melalui pembuluh darah mereka. Karena garis keturunan yang memiliki sifat yang magis itu amat sangat membantu dalam proses penggabungan tubuh sucinya, jadi dia berencana untuk mengorbankan seluruh keturunan Irons untuk menciptakan tubuh sucinya pada hari yang telah dia tentukan. Tyr, di sisi lain, sudah mengetahui seluk beluk serta situasi yang sedang terjadi. Dia juga terkejut bahwa di dunia ini, terdapat sebuah metode kultivasi untuk dapat memisahkan tubuh manusia dari jiwa mereka. Tanpa ragu, dunia seni bela diri kuno dapat dikatakan sangat luar biasa. "Bawa aku ke markas mu!" Perintah Tyr terdengar cukup sederhana dan ringkas. Dia tidak peduli tentang trik apa yang dimiliki oleh Tirich karena dia memiliki kekuatan mutlak untuk melakukan semua ini. Tirich tidak berani menolak permintaan itu, jadi pada akhirnya dia harus setuju. “Ngomong-ngomong, pernahkah kau melihat sebuah pedang di antara semua bahan material yang diambil oleh organisasimu?” tanya Tyr. Tirich menggelengkan kepalanya dengan bingung dan berkata, “Kami telah membawa begitu banyak senjata pedang yang berasal dari keluarga Irons. Aku tidak yakin pedang yang mana yang kau bicarakan.” Tyr tidak bertanya lagi karena menurutnya Tirich tidak berbohong. Setelah menerima sinyal dari Tyr, Eloi langsung berlari ke arahnya. "Bagaimana kalau kau tinggal di sini dan menungguku kembali?" kata Tyr. Eloi terkejut. Dari dalam lubuk hatinya dia masih ingin bersama dengan Tyr. Tyr bermaksud untuk membawa Eloi bersamanya, tetapi setelah mengetahui tentang sejarah sekte tersebut, dengan terpaksa Tyr merubah rencananya. Itu karena Tirich telah menyebutkan bahwa Api Abadi telah memiliki jiwa Cacus sebelumnya, dan situasi dimana proses penempaan dari tubuh suci telah berada di tahap yang paling akhir. Kemungkinan besar jiwa Cacus akan bangkit pada saat Tyr berhasil tiba di markas. Dan kemungkinan besar dia akan menghadapi sebuah pertempuran yang hebat dengan Cacus pada saat itu. Dan jika hal itu sampai terjadi, maka dia tidak akan bisa menjaga Eloi sepenuhnya. Eloi sadar akan risiko yang dihadapinya, dan pada akhirnya dia hanya bisa menganggukan kepalanya tanda setuju. Sama seperti sebelumnya, Tyr memerintahkan kepada Tirich dan juga yang lainnya untuk melepaskan kapalnya dan berlayar menuju ke markas Api Abadi. *** Markas itu berada di Pulau Inferno. Itu adalah sebuah pulau yang besar yang terletak di suatu tempat di wilayah Laut Selatan. Pulau ini tampak berbeda dari kebanyakan pulau lainnya karena sepanjang tahun langit di pulau ini selalu berwarna lavender. Awan berwarna ungu bahkan selalu terlihat diatas langit. Kebanyakan pepohonan yang tumbuh di pulau ini juga berwarna ungu. Bahkan tanahnya pun berwarna ungu. Di pulau itu, terdapat sebuah istana yang besar. Sebuah bengkel terletak di bagian terdalam dari lokasi istana. Sekelompok besar pejabat eksekutif yang berasal dari Api Abadi sedang berdiri di depan sebuah ruang studio pada saat itu. Di tengah ruangan tersebut, terdapat sebuah kuali besar yang sedang berada dalam proses pembangunan. Api yang menyala tepat di bawah kuali itu tampak seperti mengamuk. Namun anehnya api itu juga berwarna ungu tua, dan pada saat pertama kali melihatnya, nyalanya tidak tampak seperti nyala api biasa. Tubuh hitam telah dibenamkan ke dalam kuali. Itu adalah perwujudan dari tubuh suci yang disebutkan oleh Tirich sebelumnya. Kulitnya sangat gelap seperti tinta yang berkilauan dengan cahaya yang dingin, dan tubuh suci itu berdiri setinggi hampir dua meter. Bentuknya telah disempurnakan dari bahan besi bernilai tinggi, besi yang paling berharga yang ada di planet ini. Di luar studio, para pekerja yang memiliki fisik yang kuat mulai mendorong bahan-bahan aneh itu masuk ke dalam bengkel dan menuangkannya ke dalam tungku kuali satu demi satu. “Hari ini adalah angkutan terakhir. Selama bahan-bahan ini telah berhasil disempurnakan, maka penempaan tubuh suci akan segera berhasil.“ Seorang lelaki tua dengan janggut berdiri di depan kuali ini, sedikit gemetar karena kegembiraan saat dia menatap tubuh suci yang tergantung di dalamnya. Dia adalah Penjaga Agung sekte tersebut. Orang tua itu bukan hanya orang kedua di Eternal Fire, tetapi dia juga bertanggung jawab untuk memperbaiki batang tubuh. Seorang pria paruh baya berusia awal empat puluhan tengah berdiri di sampingnya. Pria ini mengenakan jubah berwarna ungu, dan rambutnya mencuat ke atas seperti jarum yang berwarna keperakan. Dia adalah keturunan dari Cacus dan Cardinal Api Abadi. “Terima kasih kepada Great Guardian yang datang dengan segala rencananya untuk menjarah barang-barang pribadi milik keluarga Irons,” ucap Cardinal dengan anggukan kepala. “Tubuh suci akan sepenuhnya terbentuk ketika kumpulan terakhir dari bahan-bahan itu dituangkan ke dalam tungku. Sebentar lagi jiwa Cacus akan segera dibebaskan, dan dia akan dilahirkan kembali dalam waktu kurang dari dua minggu. Ketika saatnya telah tiba, sekali lagi Api Abadi akan segera bangkit di arena sebagai organisasi yang kuat." “Bahahaha!” Pada saat ini, semua orang yang berdiri di sana tengah tertawa dengan penuh semangat. “Aku merasa sangat senang, dan aku sudah tidak sabar untuk menantikan peristiwa itu. Cepat kirimkan kumpulan terakhir dari bahan material senjata milik keluarga Irons untuk dilebur di sini, sehingga bisa kita gunakan untuk memberkati tubuh suci.” Beberapa orang pria bertubuh kuat dengan membawa beberapa gerobak bahan baku tiba di luar pintu lebih dari sepuluh menit kemudian. Kebanyakan dari gerobak itu telah dipenuhi dengan senjata magis yang dibentuk seperti pisau dan pedang, serta beberapa baju besi dan perisai. Semua ini adalah bagian dari koleksi eksklusif milik keluarga Irons yang telah disimpan selama bertahun-tahun. Masing-masing dari senjata ini tak ternilai harganya, dan semuanya adalah senjata milik para dewa dengan kualitas kelas dunia. Para pengikut mereka mulai melemparkan senjata magis yang tak terhitung jumlahnya ke dalam tungku kuali yang tengah mendidih, berniat untuk menciptakan tubuh suci yang mampu membangkitkan kembali sosok Cacus. Tring, tring, tring! Beberapa gerobak yang berisikan benda pusaka telah dituangkan ke dalam tungku. Api yang berkobar di dalam tungku tampak berwarna keunguan dan meledak lebih ganas saat mereka terjatuh ke dalamnya, mirip dengan binatang buas yang sangat kelaparan yang sedang melahap mereka dengan rakus. Sebenarnya tidak diketahui jenis api apa yang berkobar pada saat ini. Namun mereka dapat melahap para senjata itu semudah seperti membakar selembar kertas. Kemudian, semua senjata ajaib yang telah disempurnakan ini telah berubah menjadi besi yang mencair. Tubuh suci yang berada di dalam tungku kuali telah menyerap aura khusus dari cairan besi ketika mereka menguap. Terdengar suara berderak ramai yang berasa dari dalam kuali layaknya seperti suara kacang yang tengah di goring dalam keadaan panas. Rasanya seolah-olah persendian dalam diri manusia juga turut meledak dengan hebat. The Cardinal, the Great Guardian, dan yang beberapa orang lainnya sepertinya baru saja mendengar lantunan suara music yang paling indah yang ada di dunia. Semua wajah mereka tampak memerah karena luapan kegembiraan, dan seluruh tubuh mereka tampak gemetar hebat hingga tak terkendali. "Selesai! Akhirnya semua akan selesai.” “Chax, kau bisa pergi menghadap Cacus dan memberitahunya bahwa tubuhnya akan berhasil dikloning. Suruh dia membuat persiapan untuk memasuki kembali dunia ini.” "Mengerti Tuan." Sosok Chax yang sebelumnya telah disebutkan oleh Great Guardian adalah seorang Penjaga Kelima dari Markas Api Abadi. Di saat Chax hendak bersiap meninggalkan studio Atelier Pyreforge untuk menemui Cacus yang berada di Istana Cermin tak jauh dari lokasi dia saat ini seketika melihat suatu pemandangan aneh yang muncul dalam nyala api yang berwarna keunguan.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.