Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 20

"Lidya." Karena semalaman tidak tidur dan tegang, suara Jeremy terdengar sangat serak dan kering. "Ayo kita bicara." Lidya menoleh saat mendengar suara itu. Melihat bahwa itu Jeremy, alisnya langsung mengerut, dan matanya seketika penuh kewaspadaan dan jarak, seolah-olah melihat seorang penyusup yang tidak diinginkan. "Pak Jeremy? Kenapa ada di sini? Nggak ada yang perlu dibicarakan di antara kita." Suaranya yang dingin seperti seember air es, disiram tepat di dada Jeremy. Pria itu maju selangkah dengan cemas, hampir terbata-bata saat mengeluarkan ponselnya, berusaha menunjukkan bukti-bukti itu. "Lidya, dengarkan aku! Aku sudah menyelidiki semua yang dilakukan Yasmin dan keluarganya! Aku yang salah menuduhmu! Kejadian di taman, lampu di klub itu, dan ... dan kecelakaan mobil ibumu ... Semuanya bukan kecelakaan! Itu ulah mereka! Aku bodoh! Aku buta! Aku ditipu oleh mereka ... " Namun, Lidya mengangkat tangan, memotong kata-katanya, tatapannya sedingin tanah beku, tanpa sedikit pun gelom

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.