Bab 21
Hujan dingin itu seakan meresap ke seluruh tubuh Jeremy, tetapi tidak mampu memadamkan api jahat bernama ketidakpuasan dan penyesalan di dalam hatinya.
Dia pulang ke rumah dengan linglung. Selama beberapa hari berturut-turut, dia mengurung diri di kamar, tidak menemui siapa pun, tidak menangani urusan bisnis apa pun. Dia hanya menatap langit kelabu di luar jendela sambil merokok satu demi satu, abu rokok berjatuhan di karpet Persia mahal di bawah kakinya.
Kata-kata Lidya yang tanpa makna, seperti kutukan paling jahat, terus terngiang di telinganya.
Tatapan dingin Lidya saat menatapnya, seperti menatap orang asing, bagai pisau tumpul yang terus mengiris hatinya.
Jeremy tidak bisa menerimanya!
Dia tidak bisa menerima bahwa Lidya begitu saja menghapusnya dari hidupnya!
Dia tidak bisa menerima ada pria lain di sisi Lidya!
Kekalahan pertama dalam mencoba meraih kembali, bukannya menyadarkannya, malah menimbulkan obsesi dan keinginan mengontrol yang lebih dalam darinya.
Apa yang diinginkan J

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link