Bab 100
Saat menoleh, dari sudut matanya, terlihat urat di leher pria itu menegang.
Mereka terhempas ke sofa. Jari-jari pria itu menyusup ke rambut hitam legamnya, menahan tengkuknya, sementara tangan satunya melingkar di pinggang, menarik tubuhnya makin dekat.
Myria merasa dirinya seperti ikan di atas talenan.
Tidak, ikan setidaknya masih bisa melompat dua kali.
Dia mendorong dada pria itu.
Dada pria itu terasa keras, entah bagaimana pria itu berolahraga dalam kesehariannya.
Jadi, Myria menggigitnya.
Dia menggigit bibir pria itu.
Yavin memang berhenti menciumnya. Jarak keduanya hanya sejengkal, tatapan mata saling bertemu.
Tatapan mata pria itu dalam.
Tatapan itu membuat jantung Myria berdegap kencang.
Hanya berlangsung dua detik.
Pria itu menciumnya makin liar.
Dia seolah tidak takut sakit.
Sebaliknya, rasa perih yang menyebar di antara bibirnya justru membuatnya makin bersemangat.
Myria menyesal setelah menggigitnya. Dia baru sadar kalau Yavin justru menyukai saat dia meronta. Sejak dulu be

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link