Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 101

Yavin melihat wanita itu buru-buru turun ke lantai bawah, membawa kunci, lalu membuka pintu rumah mertuanya. Tatapan mata Yavin tampak muram. Dia merasa, lebih baik benar-benar dalam keadaan mabuk saja daripada setengah mabuk seperti sekarang. Telepon dari suami wanita itu seolah-olah langsung menekannya masuk ke dalam air es. Rasionalitas sempat mengambil alih sejenak. Yavin bersandar di pintu sambil merokok. Saat merokok, rokok itu mengenai luka di bibirnya. Dia tak tahan menarik napas. Dia tahu apa yang barusan dia lakukan. Ciuman sudah terjadi. Dia sama sekali tidak menyesali perbuatannya. Awalnya, dia hanya ingin mengantarkan sekotak cokelat untuk wanita itu. Semua gara-gara pinggang wanita itu yang terlalu empuk. Wanita itu terlalu baik hati. Kalau saja wanita itu tega melihatnya jatuh ke lantai dan menutup pintu, maka tidak akan terjadi apa-apa. Kekuatan pria dan wanita berbeda jauh. Wanita itu memelototinya dengan mata memerah. Sebenarnya, Yavin ingin melepasnya. Dia tidak ingi

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.