Bab 135
Bulu mata Myria lebat dan rapat, bergetar seperti sayap kupu-kupu.
Sambil melepas kemeja yang menghalangi, gerakan Yavin tidak bisa dibilang lembut, kancing terakhir langsung disobek, dan terpental keluar.
Kemeja itu dilempar ke lantai, satu tangannya bertumpu di ranjang, tangan lain membuka laci nakas, meraba-raba sesuatu di dalamnya.
Sepertinya pria itu sudah meraba cukup lama.
Yavin tidak punya banyak kesabaran.
Akhirnya, pada saat ini, dia melepaskan wanita itu.
Myria terengah-engah, jantungnya berdebar kencang seakan hendak melompat keluar dari tenggorokan. Barusan dia dicium sampai napasnya benar-benar kacau.
Bibir merah dengan gigi putih, di bawah cahaya lampu di samping ranjang, bibirnya tampak berkilau.
Seperti stroberi yang dimakan Yavin di ruang tamu tadi, manis asam sampai membuat gigi dan bibirnya terasa lemas.
Rambut hitam panjangnya terurai di atas sarung bantal berwarna merah muda pucat, beberapa helai menempel di pipinya yang seputih porselen.
Yavin tidak menemukan apa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link