Bab 202
Aku menatapnya dengan mata terbelalak. Setelah terdiam cukup lama, aku berpura-pura tenang dan menjawab, "Lima tahun yang lalu? Kapan lagi?"
"Aku tanya tanggalnya." Lucio terus mendesak.
"Aku mana tahu tanggalnya?" Aku merasa tidak berdaya, "Apa aku harus ingat tanggalnya?"
"Kamu nggak ingat? Setiap tahun kamu selalu merayakan hari kita bersama dan sekarang kamu bilang nggak ingat?"
Aku tertegun sejenak.
Seberapa buta cintanya diriku sampai harus merayakan hari kami bersama? Juga dirayakan setiap tahun?
Aku semakin bingung dengan hubungan dan perasaan seperti apa yang kumiliki bersama Lucio selama lima tahun itu. Secara logika, seharusnya akulah yang terluka. Namun menurut Lucio, akulah yang manja serta keras kepala.
"Aku nggak tahu apa maksudmu." Aku hanya memejamkan mata dan membiarkan Lucio mengatakan apa pun yang dia mau.
Namun pertanyaan-pertanyaan berikutnya semakin blak-blakan. "Malam itu kita ada di mana? Posisi apa yang kita lakukan dan berapa kali kita tidur bersama?"
Aku tib

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link