Bab 203
Aku menganggapnya konyol. "Lucio, kamu sudah dewasa, bukan orang bodoh! Kamu bukan pemuda naif yang nggak mengerti cinta. Kamu lebih tahu perasaannya padamu daripada aku!"
"Tapi aku cuma menyukaimu," kata Lucio dengan agak emosional.
Aku terdiam sejenak, begitu pula dia.
Setelah beberapa saat, dia memalingkan wajah dan berkata, "Aku nggak punya perasaan apa pun padanya, Natalie. Aku cuma harus menjaganya karena utang budi orang tua. Kamu juga tahu bagaimana Kakek memperlakukannya."
"Meski begitu, hubungan kita nggak direstui!" Aku merenung cukup lama, tidak ingin memperdebatkan hal ini dengannya, "Kamu sudah sering menyakiti perasaanku. Kalau bukan karena aku begitu mencintaimu, aku pasti sudah lama meninggalkanmu. Mungkin saja hilangnya ingatanku adalah cara untuk menyelamatkan diri. Aku nggak mau bersamamu, tapi aku nggak bisa membuat keputusan. Itu sebabnya aku kehilangan ingatanku agar aku yang berusia 18 tahun bisa memutuskan untuk meninggalkanmu."
"Mustahil."
Lucio membantahku de

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link