Bab 24
Tatapanku penuh kewaspadaan. Aku menatapnya tanpa berkedip, berjaga-jaga terhadap gerakannya selanjutnya.
Lucio terdiam sejenak, sepertinya tidak menyangka reaksiku akan sebesar itu. Wajahnya tampak agak kesal.
Setelah beberapa saat, dia baru berkata dengan suara berat, "Pihak rumah sakit bilang kamu harus ganti perban, sebenarnya kenapa?"
Aku menekuk bibir, sangat tidak sabar padanya. "Bukankah sudah kubilang? Itu bukan urusanmu!"
Tatapan mata Lucio menggelap, jelas terlihat amarahnya sudah mulai menggelegak.
Dia langsung menggenggam pergelangan tanganku, menekan dengan paksa ke atas ranjang besar di belakangku, lalu mengangkat bajuku dan memeriksa apakah ada luka di tubuhku.
Aku meronta sekuat tenaga. "Kamu gila, ya? Lepaskan aku!"
"Lucio, lepaskan aku!"
Dia tidak menggubriskan ucapanku, hanya berfokus untuk memeriksa tubuhku. Setelah memastikan tidak ada luka luar, dia menatap mataku. "Sebenarnya di bagian mana yang sakit, huh?"
Lucio menatap mataku dengan intens, seakan tak ingin m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link