Bab 93
Benar-benar teman masa kecil yang sangat dekat, suasana di antara mereka bertiga begitu harmonis sehingga orang luar tidak bisa ikut campur.
Aku menggelengkan kepala dan berbalik.
Karena pikiran Lucio hanya terfokus pada Junia, aku punya waktu untuk mencari Michael dan lainnya.
Entah bagaimana keadaan mereka sekarang.
Aku menelepon mereka berkali-kali, tetapi tidak seorang pun menjawab.
Aku buru-buru memanggil taksi di lantai bawah rumah sakit dan sebuah Cullinan hitam tiba-tiba berhenti di depanku.
Pintu mobil terbuka dan sopirnya keluar.
Itu Ridwan.
Ridwan membungkuk padaku dan menatapku dengan hormat, "Nona Natalie, silakan masuk."
Aku mengerutkan kening dan menjauh, "Nggak perlu, aku akan naik taksi sendiri."
"Pak Lucio sudah menyuruhku untuk langsung mengantarmu kembali ke rumah lama."
Aku menggeleng. "Aku nggak akan pulang, aku masih ada urusan."
Ridwan terlihat agak rumit. "Maaf, ini perintah Pak Lucio dan aku harus mematuhinya."
"Kalau aku nggak mau, apa kamu akan membawaku per

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link