Bab 82
Kezia sudah cukup lama mendengarkan basa-basi pria ini, kapan dia akan pergi?
Pria itu berteriak padanya dengan kesal, "Apa kamu mendengarku bicara?"
Kezia mengusap pelipisnya yang berdenyut, lalu memperingatkan dengan nada dingin, "Pak, aku nggak merasa ada yang perlu dibicarakan. Tolong lepaskan aku sekarang, kalau nggak ...."
Hawa dingin melintas di mata Kezia.
Pria itu bukan hanya tidak marah, dia malah tersenyum.
Dia menyalakan sebatang rokok dengan sombong sambil berkata dengan nada meremehkan, "Kamu tahu siapa aku? Beraninya begitu lancang padaku?"
Kezia menggelengkan kepalanya dengan jujur. "Aku memang nggak tahu siapa kamu. Coba katakan padaku siapa dirimu?"
"Kamu ...."
Saking marahnya, wajah pria itu memerah.
Melihat orang-orang di sekitar mengkritiknya, pria itu pun murka.
Dia mengangkat tangan dan hendak menamparnya.
"Wanita sialan, hari ini kuhabisi kamu!"
Ketika tangannya hampir mendarat di wajah Kezia, muncul sebuah tangan lain yang menahannya.
Kemudian, pria itu didoron

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link