Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 22

"Carlo ... a ... aku kedinginan ...." Brianna menggenggam tangan Carlo dengan lemah, suaranya juga hampir tidak terdengar. Senyuman di wajah Carlo langsung membeku, rasa panik kembali menyelimuti dirinya. "Dokter! Cepat panggil dokter!" Petugas medis segera datang untuk melakukan pertolongan pertama dan transfusi darah ... tapi situasinya malah semakin memburuk, pendarahannya sama sekali tidak bisa dihentikan. "Apa yang terjadi? Bukankah sebelum ini kondisinya baik-baik saja?!" Carlo bertanya pada dokter dengan rongga mata yang memerah dan suara yang bergetar. Dokter berkata dengan ekspresi serius, "Pak Carlo, istrimu mengalami emboli cairan ketuban tertunda yang langka dan DIC. Kondisinya sangat kritis, kami sedang berusaha ...." "Berusaha?! Aku mau kalian harus menolongnya dengan cara apa pun!" Carlo hampir meraung dengan keras, rasa takut menutupi hatinya seperti tanaman merambat yang dingin. Suasana di dalam kamar pasien sangat kacau. Di tengah kebingungan dan keputusasaan, Carlo m

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.