Bab 23
Dua orang perawat berjalan dengan perlahan di sepanjang koridor sanatorium sambil mendorong kereta obat.
Pohon-pohon di luar jendela berdesir, menimbulkan bayangan yang berbintik-bintik.
"Huh, Pak Carlo benar-benar sangat menyedihkan ...." Seorang perawat yang lebih muda melirik kamar pasien VIP di ujung koridor sambil menghela napas. "Jelas-jelas dia adalah orang terkaya di dunia, tapi sekarang malah ...."
Perawat yang lebih tua menggelengkan kepalanya, lalu berkata dengan suara yang rendah, "Aku dengar dia peluk guci itu sepanjang hari, lalu hidup di dalam dunia khayalannya sendiri, serta percaya kalau adik dan istrinya masih hidup."
"Bukannya dokter bilang indikator kesehatannya sudah stabil? Kenapa dia masih belum sadar?"
"Psikiater bilang kalau dia sendiri yang nggak mau sadar," ujar perawat yang lebih tua sambil menghela napas. "Terkadang seseorang lebih suka hidup di dunia mimpi ...."
Di dalam kamar pasien, setetes air mata mengalir turun dari sudut mata Carlo yang terpejam ke r

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link