Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 742

Carla sedang makan camilan sendirian. Saat mendengar suara datang dari sampingnya, Carla menutup tutup kotak camilan sebelum berdiri dan berjalan melewati mereka dengan acuh tak acuh. Setelah beberapa saat, Carla berhenti lagi dengan tenang, "Oke, pergilah dan bicara dengannya agar aku bisa kembali ke Mansion Tilsa. Kita pun bisa hidup bersama dengan berdampingan." "Kalau kamu nggak bisa membuka mulut, aku bisa menyuruh Keluarga Kilis untuk melakukannya." Jason telah mengatur agar Sovia pindah ke sekolah lain, tetapi sekarang Carla tidak terkejut masih bisa melihatnya. Sekarang Sovia menganggapnya sebagai pengganggu di sisinya. Dia takut gadis itu hanya ingin mempermalukannya, jadi mana mungkin dia bisa pergi begitu saja? Kalau Sovia tidak ingin pergi, dia bisa bersikap manja dengan Jason. Kalau ingin tinggal, itu hanya masalah kecil. Awalnya Sovia ingin mengejeknya, tetapi senyuman di wajahnya membeku setelah mendengar apa yang Carla katakan dan sama sekali tidak bisa mentertawakannya. "Aku tahu kamu masih nggak berniat melupakannya dan ingin kembali ke Keluarga Wills." "Sepertinya semua rumor yang kudengar dari nenek itu benar ...." "Kudengar pelayan bilang kamu naksir kakak dan sampai ingin bunuh diri untuk menghentikan kakak ipar. Kenapa ... sekarang setelah diusir kamu masih saja nggak menyerah!?" "Carla, kok kamu begitu nggak tahu malu!?" "Sampai kakak yang membesarkanmu pun dirayu, apa lagi yang nggak bisa kamu lakukan?" Kejadian ini adalah rasa sakit di hati Carla. Begitu seseorang menyebutkannya, rasa sakit itu akan menyebar di hatinya. Carla menyipitkan matanya, bulu matanya yang lentik agak bergetar dan wajahnya cuek tanpa ekspresi. "Tapi kusarankan kamu untuk menyerah secepat mungkin." Sovia juga terdengar sengaja membuat Carla kesal dan melanjutkan, "Kakak dan kakak ipar akan menikah dalam beberapa bulan, sekarang seluruh Kota Titus sedang mempersiapkan pernikahan mereka." "Nggak peduli apa yang kamu dan kakakmu alami sebelumnya, kamu cuma orang luar. Setidaknya margaku adalah Wills. Dengan ini saja, kamu nggak akan pernah bisa dibandingkan denganku!" "Untuk apa aku bersaing denganmu?" Carla menoleh dan menatap Sovia di belakangnya, "Apa yang kamu miliki yang layak untuk dibandingkan denganku?" "Nggak semua orang tertarik dengan Keluarga Wills. Terus kenapa kalau margamu Wills? Apakah urusannya denganku?" "Apa peduliku siapa yang dinikahi Jason? Nggak perlu begitu pamer di hadapanku." "Nggak peduli apa yang Jason lakukan, kamu atau bahkan siapa pun di Keluarga Wills, apa pun yang terjadi ...." "Aku sama sekali nggak peduli." Carla mengatakan ini dengan tenang, tanpa emosi apa pun dalam nadanya. Dia sudah menyerah pada Jason. Meskipun sekarang pria itu muncul, Carla hanya akan memperlakukannya sebagai orang asing. Kalau dia benar-benar peduli, di kehidupan sebelumnya .... Trik Carla tidak lebih buruk daripada Melisa, Jason tidak akan pernah membiarkannya tinggal di rumah Keluarga Wills selama lebih dari tiga hari. Akan tetapi kali ini dia tidak ingin memperebutkan apa pun, hanya ingin menjalani hidupnya dengan damai. Pada akhirnya apa gunanya memperebutkan semua itu? Baik kehidupan sebelumnya atau kehidupan saat ini, yang Carla inginkan hanyalah kedamaian. Hanya saja dia mengira Jason bisa memberikan itu padanya di kehidupan sebelumnya, tetapi tidak disangka .... Satu-satunya yang bisa memberikan segalanya padanya adalah Irvan. Adapun Jason, Carla sudah lama tidak memikirkan tentang dia. Setelah pergi, Carla kembali ke kelas dan melihat mejanya penuh dengan berbagai makanan penutup dan camilan, termasuk belasan porsi moaci dan kue kastanye.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.