Bab 254
"Hendry, apa kamu lupa dengan janjimu padaku? Kamu bilang hubunganmu dengan Windy sudah berakhir, kamu bilang akan menceraikan Windy secepatnya, kamu bilang nggak akan tidur dengan Windy lagi. Apa kamu sudah lupa semuanya?" tanya Debby.
Asrama putri sangat sunyi, jadi suara Debby yang emosional terdengar sangat jelas dan Windy mendengarnya.
Windy menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri dan menyesapnya.
Entah mengapa, dia merasa airnya terasa pahit.
Hendry tidak berbicara, tetapi alisnya yang tampan sudah berkerut.
"Hendry, aku sangat merindukanmu. Aku ingin menemuimu sekarang. Datanglah dan temani aku secepatnya," ucap Debby.
Hendry menggenggam ponselnya, lalu melangkahkan kaki jenjangnya dan berjalan keluar.
Windy menoleh dan melihat sosoknya yang pergi. Hendry pasti akan pergi menemani Debby.
Windy hampir lupa bahwa Laura hanyalah peristiwa kecil dalam hidup Hendry, sedangkan Debby adalah orang yang dicintainya.
Hanya dengan satu telepon dan satu kalimat dari Debby sudah dapat m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link