Bab 478
Hendry mengerutkan kening.
Debby menatap Windy dengan bangga dan puas, lalu berkata, "Windy, apa kamu benar-benar kesakitan? Kalau begitu, memohonlah padaku. Jika kamu memohon padaku, mungkin aku bisa membiarkan Hendry mengantarmu ke rumah sakit!"
Windy menahan rasa sakit dan menatap Debby, lalu dia membalas, "Kamu atau aku yang akan memohon, kita lihat saja nanti!"
Windy pergi setelah selesai berbicara.
Windy kembali ke apartemennya. Dia mengambil ponsel dan menelepon Kak Bryan. "Halo, Kak Bryan. Kak Charles ditangkap oleh Hendry, cepat kirim orang untuk menyelamatkan Kak Charles," ucap Windy.
Kak Bryan tertawa setelah mendengar ucapan Windy. "Ini sungguh langka. Masih ada orang yang berani menangkap Charles? Windy, apa kamu sudah bermusuhan dengan Hendry?" tanya Bryan.
Sekarang Windy masih merasa bahwa perutnya agak sakit, wajah kecilnya agak pucat. "Kak Bryan, kelak jangan menyebut orang itu di hadapanku lagi. Aku akan anggap bahwa aku nggak pernah mengenalnya. Aku sendiri yang tela

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link