Bab 498
"Nenek, aku ingin melihat Windy," kata Hendry.
Bu Aida menghela napas, lalu berkata, "Kalau begitu, lihatlah."
Hendry duduk di samping ranjang. Melihat wajah Windy yang lemah, dia tidak bisa menahan diri untuk mengulurkan tangannya dan ingin menyentuh wajahnya.
Namun, Bu Aida menepis tangan Hendry. Bu Aida menatapnya dan berseru, "Aku hanya mengizinkanmu untuk melihatnya, bukan untuk menyentuhnya!"
Hendry terdiam.
Dia terpaksa menarik tangannya kembali, lalu bertanya, "Apa kata dokter? Apa bayi dalam kandungannya baik-baik saja?"
Bu Aida menjawab dengan nada kesal, "Terima kasih atas perhatianmu, Windy dan bayinya baik-baik saja."
Hendry mengatupkan bibirnya.
Bu Aida menatapnya. "Sekarang Windy sedang hamil, aku tanya padamu, apa kamu nggak ingin menjadi ayah?" tanya Bu Aida.
Di dalam ruang perawatan sangat hening. Suara Bu Aida terdengar sangat pelan. Di bawah cahaya yang lembut, dia bertanya apakah Hendry ingin menjadi ayah.
Hendry membalas, "Aku belum pernah memikirkannya."
Bu Aida

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link