Bab 41
Orang itu tidak menciumnya, juga tidak berbicara sepatah kata pun.
Sekeliling mereka begitu gelap dan sunyi, hanya terdengar suara tetesan hujan yang perlahan mengetuk kaca jendela mobil.
Kayla sudah lama menunggu dengan penuh harap, tetapi tidak ada suara atau gerakan sedikit pun yang muncul. Akhirnya dia menangis tersedu-sedu.
Suara tangisan Kayla begitu lembut dan pilu, seperti suara kucing yang merintih. Di tengah suasana seperti ini, tangisan itu terasa seperti sehelai bulu yang menyapu dada pria itu.
Dalam kegelapan, ekspresi pria yang tak terlihat itu tampak menahan diri, wajahnya terbalut kesedihan dan muram.
Begitu bisa bergerak bebas, Kayla langsung memeluk leher pria itu dengan penuh desakan. Dengan napas yang sedikit terengah, dia berkata, "Faris, kenapa kamu nggak menciumku? Apa kamu nggak menyukaiku lagi?"
Dalam kegelapan, terdengar suara tertawa sinis, lalu Kayla menciumnya.
Pria dalam kegelapan itu berbicara dengan suara serak, "Ini konsekuensi akibat perbuatanmu sendir

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link