Bab 58
Dia bahkan tidak lagi berharap dihormati oleh Matthew.
Matthew bisa mengabaikan ketulusan hatinya, bahkan menginjak-injaknya.
Karena dulu dia pernah mencintainya? Karena cinta, dia pantas menerima semua perlakuan tidak adil ini?
Sikap Matthew benar-benar keterlaluan. Kalau ibunya tahu bahwa pernikahan putrinya seperti ini, betapa hancur dan sedihnya hati seorang ibu?
"Pak Marvin ingin bertemu dengan pemilik bros itu," kata Matthew lagi.
"Aku nggak akan pergi," jawab Kayla.
Jika dia pergi, itu sama saja membuat harga dirinya semakin gampang untuk disakiti.
Dia bukan lagi Kayla yang dulu, yang datang saat dipanggil, pergi saat diusir, menunggu dengan setia hanya demi satu tatapan dari Matthew.
"Kamu pulang saja," ujarnya dengan ketus.
"Kita pisahkan urusan itu dengan ini, oke?" usul Matthew.
Kayla langsung naik darah. "Kapan kamu pernah pisahkan urusan? Bukankah kamu sendiri yang selalu plin-plan? Bisa nggak punya sedikit rasa malu? Zaman sekarang masih mau main poligami segala?"
"Apa po

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link