Bab 63
Wajah Kayla memerah. Bukankah Matthew itu pria berpendidikan? Bagaimana bisa mengatakan hal seperti itu?
Melihat Matthew mulai melonggarkan dasi, Kayla mulai panik.
"Matthew, aku masih ada urusan kantor ... "
"Apa pun urusannya, bisa tunggu. Setelah beberapa hari ini bersama, aku cuma ingin kamu sedikit lebih patuh, bisa dibujuk, dan lebih lembut. Itu sudah cukup."
Matthew menindihnya, mengurungnya di bawah tubuhnya.
"Malam ... malam saja, ya? Aku benaran nggak terbiasa siang hari."
Matthew tahu Kayla tidak mau. "Kamu pikir aku bisa tunggu sampai malam? Semalam saja, aku sudah hampir nggak tahan."
Kayla menelan ludah.
Dia melirik ke luar jendela. Matahari bersinar cerah, kemeja Matthew terbuka, tubuhnya tegap dan menggoda.
Matthew mencium bibirnya dalam-dalam. Kayla ingin menolak, tetapi pikirannya mulai kacau.
Saat Matthew sedang bernafsu, Kayla tidak bisa melawan.
Kayla benar-benar tidak ingin seperti ini.
Kayla menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri, lalu memeluk bahu M

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link