Bab 34

"Kamu memang seharusnya minta maaf," jawab Merry. "Kamu mau aku minta maaf, dan aku juga mau kamu minta maaf. Gimana kalau kita taruhan saja?" tanya Nolan. Dia menunjuk ke arah arena pacuan kuda tidak jauh dari mereka, lalu berkata, "Kita adu balap kuda. Kalau kamu menang, terserah kamu mau aku minta maaf seperti apa, aku akan lakukan. Tapi kalau aku yang menang ..." Tatapan Nolan langsung berubah tajam dan licik. "Kamu harus melepas semua pakaianmu, lalu berlutut mengelilingi tempat ini satu putaran," lanjut Nolan. Merry berkata dengan tenang, "Balap kuda itu terlalu mengandalkan keberuntungan dan terlalu membosankan. Aku lebih suka bertarung dengan kemampuan. Gimana kalau kita adu panahan berkuda?" Begitu dia mengatakan itu, kerumunan pun berseru kejut. "Ya ampun! Apa yang aku dengar barusan? Dia mau adu panahan berkuda dengan Pak Nolan?" "Siapa yang nggak tahu kalau Pak Nolan itu jago panahan berkuda? Dia bahkan pernah juara kompetisi, meski bukan profesional" "Panahan berkuda jauh