Bab 401
Pergelangan tangannya tiba-tiba digenggam seseorang, tatapan mata pria itu penuh amarah dan dalam.
"Kamu lagi marah sama aku?"
"Nggak."
"Nggak?" Tatapan mata dingin pria itu menembus ke dalam matanya. "Kamu merasa tanganku kotor setelah memegang tangan orang lain, makanya kamu nggak mau aku gandeng lagi, 'kan?"
Tatapan Shayne bagaikan sebuah cermin, memantulkan isi hati terdalam Merry.
Pergelangan tangan Merry digenggam sampai sakit, dia mengernyit lalu berkata, "Lepaskan, tanganku sakit."
Shayne tidak melepaskannya, malah menariknya mendekat.
Dia menundukkan kepala sedikit, bibir tipisnya yang bagus mendekati pipi Merry.
"Merry, kamu sendiri yang menyuruhku memegang tangannya, kamu lupa?"
Merry mendongak, menatap mata pria yang dingin itu.
"Aku nggak lupa."
"Kalau begitu, kenapa ekspresimu seperti itu?"
Merry tertawa pelan, "Jadi, kamu merasa aku memperlihatkan muka masam padamu?"
Shayne terdiam.
"Kamu merasa ekspresiku nggak seharusnya seperti ini, lalu aku harus perlihatkan ekspresi

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link