Bab 85
Merry berkata dengan acuh tak acuh, "Pak Shayne nggak perlu mengkhawatirkan itu."
Shayne seolah bisa membaca pikirannya dan berkata dengan tenang, "Merry, aku tahu kamu ingin mau pakai alasan seperti aku lembur atau sedang dinas luar kota untuk mengelak, tapi kamu juga tahu ibumu nggak semudah itu dibodohi, 'kan?"
Merry mengerutkan kening. "Dia ibuku, bukan ibumu."
Terus memanggilnya "Ibu" sepanjang waktu, juga memanggilnya dengan sangat lancar.
Shayne menatapnya. "Terus haruskah aku memanggilnya 'ibu mertua'? Saat dia tanya, kujawab dia itu ibumu dan bukan ibuku?"
Merry terdiam menghadapi Shayne.
Setelah beberapa detik, dia berkata dengan ketus, "Shayne, sebenarnya apa maumu?"
"Masa nggak tahu kalau aku ini membantumu?"
"Membantuku?" Merry menatap wajah pria itu dengan curiga, "Kamu bisa sebaik itu?"
Sorot mata Shayne agak muram. "Apa aku sekejam itu di hatimu?"
Merry tersenyum dan berkata, "Pak Shayne cukup sadar diri juga."
Shayne tidak marah dengan sindiran Merry dan berkata dengan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link