Bab 21
"Dulu aku dan Felix hanya bersandiwara, tapi kamu nggak tahu, jadi kamu cemburu padanya. Kamu sering mengejek dan menyindirnya, bahkan mendorongnya, sampai berusaha menyuruh orang lain melecehkannya. Bukankah itu sudah keterlaluan?"
"Fabian, kamu tahu nggak? Setelah kamu pergi begitu saja, aku yang harus membereskan semua kekacauanmu. Awalnya, aku ingin membalas dendam pada Felix, tapi karena kamu berutang padanya, aku harus menahan diri, menebus kesalahanmu. Aku sudah mengorbankan begitu banyak untukmu, apa kamu benar-benar nggak merasa sedikit pun bersalah, atau terharu?"
Tuduhan penuh percaya diri dari Mirna justru membuat Fabian ingin tertawa.
Ternyata, semua rindu dan penyesalan yang dia ucapkan itu tidak satu pun yang sungguh-sungguh.
Dia mengaku mencintai, tetapi tidak pernah benar-benar memahami atau memercayainya.
Dan setelah mendengar tuduhan panjang lebar Mirna, Pak Kevin, Bu Erika, dan Wina langsung berpihak pada Fabian tanpa ragu.
"Dasar gadis kurang ajar. Putra kami nggak

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link