Bab 20
Di vila Keluarga Kusuma, Pak Kevin dan Bu Erika sedang berbincang dengan semangat.
"Putri Keluarga Jiwanto itu dulu berani menyakiti Fay seperti itu. Jangan sampai kita melihat dia, kalau ketemu harus kita hajar!"
"Tapi ... dia itu perempuan, dan kalau dipikir-pikir, secara nggak langsung dia juga membantu Fay. Kalau bukan karena poin perasaan itu, Fay nggak akan bisa sehat kembali. Apa kita boleh memukulnya?"
"... Pukul dulu saja, urusan lain belakangan. Kalau mau berterima kasih, nanti tinggal minta maaf dan bayar ganti rugi, yang penting kekesalanku ini harus dilampiaskan demi Fay!"
"Benar juga, Sayang, kamu memang luar biasa!"
Fabian dan Wina duduk di sofa di samping sambil berpegangan tangan, keduanya menahan tawa.
Mereka sudah terbiasa dengan cara berpikir Pak Kevin dan Bu Erika yang tidak masuk akal.
Sayangnya, kedatangan Mirna mengusik suasana hangat dan bahagia itu.
Mirna masuk dengan perasaan tidak tenang, mengikuti pelayan masuk ke dalam, dan langsung melihat Fabian.
Matanya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link