Bab 10
Akhirnya selesai juga makan malam itu, Rosie kenyang sekali. Dia bahkan minum beberapa gelas Lafite tahun 1982.
Begitu turun ke parkiran, Hayden bersikeras mengantarnya pulang, tapi ditolak Rosie.
"Nggak perlu antar, besok aku harus dinas luar, nanti aku masih ada janji lagi. Ingat! Aku suka kebersihan, mobil jangan sampai kotor!"
Kata jangan sampai kotor itu terdengar penuh irama, sekaligus menusuk ke dalam hati.
Rosie menahan diri untuk tidak mengucapkan kata-kata yang lebih kasar.
Dia memang minum dua gelas lebih banyak, tapi tidak sampai mabuk parah. Akal sehatnya masih ada dan tahu tujuannya kali ini.
Hayden menurut saja, mengambil kunci mobilnya lalu naik ke mobil.
"Rosie! Aku mencintaimu!"
Hayden menjulurkan kepala dari jendela, ucapannya sangat serius.
Rosie sedikit percaya dan tersenyum, tapi tidak menjawab.
Cinta itu murah, mudah diucapkan, semua orang bisa.
Dalam beberapa tahun terakhir, dia harus mengakui kalau mereka dulu memang pernah saling mencintai. Namun itu adalah du

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link