Bab 156
Leo mengemudikan mobil ke toko kue yang tak jauh dari sana.
Carlo mengenakan mantel dan merapikan kerahnya.
"Tunggu aku di mobil."
"Oke," sahut Rosie sambil tersenyum.
Carlo keluar dari mobil. Sebelum menutup pintu, dia sempat mencubit pipi Rosie.
Di malam Februari, hujan salju pertama menyambut datangnya Tahun Baru Imlek.
Pemanas di dalam mobil menyala. Kepingan salju yang jatuh ke kaca jendela langsung meleleh.
Melalui kaca jendela yang berembun tipis, Rosie melihat Carlo melangkah mantap menuju toko kue.
Siluet tubuhnya yang tinggi dan tegap tergambar di malam yang penuh hiasan lampu dan dekorasi.
"Pak Leo, seperti apa Carlo dulu?"
Leo bukan orang yang banyak bicara. Ini pertama kalinya sang nyonya berbicara dengannya.
"Sebelum Nyonya datang, Tuan hanya memberi tahu aku ke mana tujuannya, nggak pernah bilang yang lain."
Leo melihat melalui kaca spion bahwa senyuman tersungging di bibir Rosie.
Leo ikut tersenyum, lalu menambahkan.
"Tuan adalah orang baik."
Rosie menatap lurus pada Ca

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link